DPRD Kota Batam Diduga " Disusupi" Jaringan Narkoba, Ini Alasan Presiden Berlian
Gedung DPRD Kota Batam |
Berliannews.com - BATAM | 4 September 2017 lalu, saat apel dilapangan Engku Putri Batam Centre, BNN Batam melakukan tes urin terhadap 400 petugas honorer, namun dari 400 petugas honorer tersebut, ada lebih kurang 60 petugas honor DPRD Kota Batam yang mangkir saat dilakukannya tes urine.
Atas hal itu pihak DPRD Batam melalui humas Ptotokol Taufik sampai saat ini belum ada memberikan penjelasan apa penyebab ketidakhadiran mereka saat tes urine yang dilakukan oleb BNN Kota Batam, dan tidak diketahui juga apa tindakan yang diambil oleh Sekretariat Dewan DPRD Kota Batam terkait masalah tersebut.
Untuk meminta penjelasan terkait masalah itu, awak media Berliannews.com sudah berulangkali menyambangi ruangan Taufik selaku humas protokol DPRD Batam namun beliau melalui petugas DPRD lainnya selalu mengatakan tidak ada diruangan.
Sampai pada hari ini, Senin (11/12/2017) sekira pukul 09.00 WIB saat akan ditemui melalui Waldy yang juga humas di DPRD kota Batam mengatakan Taufik sedang melakukan Rapat internal terkait hari jadi kota Batam."Oh, dia (Taufik, red) sedang melakukan rapat" Ujar Waldy di kantor DPRD Batam.
Namun hingga pukul 15.30 WIB, Waldy yang ketika awak media kembali menyambangi ruangan humas protokol Taufik kembali mengatakan sedang rapat."Masih rapat sepertinya dia (Taufik, red)" Katanya lagi
Hingga berita ini diungguh, belum ada penjelasan pasti daripada pihak DPRD Batam terkait mangkirnya petugas Honornya saat BNN kota Batam melakukan tes urine di Dataran Engku Putri September 2017 lalu.
Presiden Berlian, ketika ditanyai pendapatnya masalah ini mengatakan dengan gamblang berarti DPRD Kota Batam kuat dugaan sudah disusupi Jaringan Narkoba. " Alasannya, jelas ada yang tidak mau Tes Urine. Ini kan berarti takut, takut kenapa ? Karena Pakai. Dan DPRD sendiri tidak melakukan penegakan kedisiplinan terhadap mereka yang tidak hadir. Kenapa ? karena DPRD nya sendiri juga seharusnya sudah Tes Urine tetapi belum dilaksanakan. Kemudian Humasnya tidak bisa dijumpai dan tidak bisa memberikan keterangan. Sudah berkali kali didatangi selalu tidak ada. Maka wajar jika saya katakan bahwa kuat dugaan DPRD Kota Batam sudah disusupi Jaringan Narkoba. Bisa jadi juga sudah menikmati uang Narkoba, siapa tahu ? " demikian Rosano menjawab ringkas kepada Berliannews.com. ( Red/Jef )