Jamu Dengan BKO Ditengarai Marak Peredarannya Di Batam
Berliannews.com - Batam | Mengkonsumsi Jamu tampaknya perlu waspada, terlebih lagi jamu yang begitu diminum langsung terasa efeknya. Bukan tidak mungkin, jamu seperti ini adalah jamu yang mengandung Bahan Kimia Obat ( BKO ). Dan Jamu ini ditengarai marak peredarannya di Batam.
Jamu BKO sendiri adalah jamu yang secara sengaja terkontaminasi dengan bahan kimia obat oleh produsennya. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan omset penjualan. Urusan keamanan bagi pengguna jamu jadi urusan belakangan bahkan tidak masuk dalam hitungan. Yang penting, jamu laku laris dan manis di pasaran.
Jamu-jamu BKO ini umumnya didatangkan dari daerah Cilacap, tepatnya di daerah Gentasari. Jamu jamu ini memiliki khasiat membuat badan segar dan berat badan bertambah. Istilah pasaran, jamu tokcer. Khasiatnya hampir sama hebatnya dengan obat - obatan modern. Ternyata, BKO berupa dexamethason, antalgin dan paracetamol ikut juga dimasukkan para pengrajin jamu ini dalam racikan jamunya.
Belakangan ini, para pengrajin jamu ini semakin menggila. tak cukup dengan hanya tiga bahan kimia obat diatas, bahan bahan lain kemudian ikut diracik. Sildenafil, tadalafil,, Natrium diklofenac dan banyak lainnya ikut dicampur dalam jamu- jamu berkedok jamu tradisional ini. Sildenafil sendiri dalam bahasa komersilnya dikenal sebagai Viagra ataupun obat kuat untuk laki-laki. Tadalafil biasa dipergunakan untuk orang dengan gangguan impotensi. Natrium Diklofenac sendiri merupakan obat pereda rasa nyeri.
Namun besarnya keuntungan dari bisnis ini membuat para "distributor" jamu BKO dari Cilacap ini tidak kapok-kapok dalam memasarkan produk. Walaupun BPOM pernah mengeluarkan Publik Warning ( Peringatan Publik ) terhadap obat kuat yang mengandung Sildenafil, ternyata tak mampu meredam peredaran Jamu BKO tersebut. Bahkan, pemain besar dari Pabrik Farmasi latah ikut ikutan terjun dibidang Jamu BKO ini.
Di Batam, peredaran jamu BKO asal Cilacap ditengarai semakin menggila. Distribusi jamu ini tidak lagi hanya dipasarkan khusus untuk Batam, tetapi sudah merambah ke berbagai pulau yang ada di Provinsi Kepri. Beberapa pemain besar seperti inisial Om yang beroperasi di daerah Kecamatan Sungai Beduk menurut kabarnya meraup untung gila-gilaan dan sudah menjadi Orang Kaya Baru akibat bisnis jamu BKO ini.
Om kabarnya digrebek awal maret 2018 kemarin. Ketika dikonfirmasi ke BPOM Mar, salah seorang staff mengatakan bahwa institusinya tidak ada melakukan pengawasan dalam rentang waktu yang dimaksud. " tapi ada institusi lain yang melakukan pengawasan kesana pak. " demikian Mar menjawab kepada Berliannews.com.
Bagaimanapun juga, citra Obat Tradisional ataupun Jamu tercoreng habis dengan peredaran Jamu BKO ini. Jamu Tradisional yang dianggap tidak berbahaya dan bisa dikonsumsi dengan mengabaikan dosis karena tidak memiliki efek samping, jadi lain urusannya ketika yang dikonsumsi adalah Jamu BKO. Ancaman terjadinya kelebihan dosis dan efek samping terbuka didepan mata. ( Red )